Satu lagi pemuda NTB yang berhasil mengharumkan nama NTB di kancah Nasional dengan berhasil menjadi pemenang Satu Indonesia Award 2013 kategori Pendidikan,dia adalah Marwan Hakim seorang pejuang pendidikan asal desa Aik perapa Lombok Timur,Satu Indonesia Award adalah satu penghargaan bagi para pemuda Indonesia yang berhasil membuat perubahan bagi masyarakat sekitarnya diberbagai bidang.
Acara penyerahan penghargaan yang dilangsungkan dijakarta tanggal 28 Oktober 2013 bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda dan juga disiarkan oleh televisi swasta nasional yaitu Metro TV berlangsung sangat meriah. Marwan mengungkapkan rasa syukurnya karena telah mendapatkan penghargaan ini meskipun dia merasa belim banyak yang dilakukan untuk masyarakat sekitarnya.
Berikut sekilas profil dan sepak terjang dari Marwan Hakim yang kami kutip lewat web Satuindonesia.com :
Desa Aik Perapa Kecamatan Aik Mel Kabupaten Lombok Timurterletak dikaki gunung rinjani, untuk mencapai desa tersebut dari Bandara Internasional Lombok Praya kita harus berkendara lebih dari 2 jam perjalanan tepatnya desa Aik Perapa terletak di 80 KM arah Timur kota Mataram.
Umumnya sumber penghidupan masyarakat Aik Perapa Adalah Petani, namun karena daerah ini tergolong daerah yang sulit air maka mereka hanya bisa menanam sekali setahun, yaitu pada saat musim penghujan selebihnya mereka mencari kayu bakar dihutan untuk dijual ke pabrik tembakau. dulu masyarakat disini 95% melakukan ilegal loggingnamun setelah ada pembinaan dari dinas kehutanan alhamdulillah tidak ada lagi yang kehutan mencari kayu bakar kata Syaiful Yazid wakil ketua Pondok pesantren Riyadul Falah.
Didesa Aik Perapa ini tidak ada Pasar sehingga mereka harus ke Aik Mel ibukota kecamatan yang berjarak 7 KM, hanya satu dua yang berdagang kelontong didesa tersebut. Begitu juga dengan bahan bakar minya hanya ada satu pedagang ecerang di desa Aik Perapa yang menaruh dagangannya di Botol botol.
Sebelum tahun 2004 hanya ada satu sejkolah yaitu SD, umumnya orang tua enggan menyekolahkan anak-anak mereka, maka begitu tamat SD mereka langsung disuruh keladang dan 2 tahun berikutnya dikirim ke Malaysia menjadi TKI, ungkap Maran Hkim prihatin.
Marwan Hakim (35) adalah Ustadz sekaligus tokoh pendidikan didesa Aik Perapa, meski disegani namun penampilan Marwan sangat bersahaja, tidak ada kopiah putih dan sorban yang menandakan baha dia seorang ustadz. Tak jarang orang diluar Aik Perapa menganggapnya tukang ojek, ia tak marak malah ketawa saja "ya kita kan ingin dekat dengan masyarakat" ungkapnya.
Marwan mempelopori pendirian SMP dan SMA di Aik perapa, namun perjuangannya tidak mudah karena sekolah dianggap tidak penting oleh masyarakat Aik Perapa, inilah tantangan Marwan yang tidak mudah mengubah paradigma yang sudah mengakar dimasyarakat.hal ini dilakukannya sejak 2002 dengan menyemangati anak anak untuk belajar dan rajin sekoalah saat dia mengajar ngaji.Dan 2 tahun kemudian tepatnya tahun 2004 Marwan memulai perjuangannya dengan mendirikan SMP dan selanjutnya SMA.
dan sampai sekarang sekolah dan Pondok Pesantren yang dikelola Marwan berkembang sangat pesat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar