KM Narmada; Berawal dari keprihatinan seorang petugas kesehatan Puskesmas
Sedau Kecamatan Narmada terhadap kebiasaan masyarakat yang melahirkan ke dukun yang dapat beresiko
terhadap kematian bayi dan ibu saat melahirkan disebuah dusun didesa Sedau Kecamatan
Narmada yaitu Dusun Selen Aik disebabkan karena
jauhnya lokasi dusun tersebut dari Polindes maupun Puskesmas.
Dusun Selen Aik merupakan sebuah Dusun Didesa Sedau
Kecamatan Narmada dengan 215 Kepala Keluarga yang jaraknya 3 KM dari Kantor
Desa dan Polindes setempat dengan jalan tanah berlubang yang sisi sepanjang
jalan banyak jurang dan lembah sehingga untuk mengakses dusun tersebut
sangatlah sulit, faktor inilah yang membuat ibu-ibu disana sangat enggan untuk
melahirkan di Polindes dengan pertolongan Bidan maupun jika masyarakat disana
sakit kadang tidak mau pergi ke Puskesmas, disamping jauh dan jalannya rusak mereka juga
beranggapan kalau melahirkan atau berobat dipuskesmas maka biayanya mahal,
ditambah lagi sulitnya tranfortasi.
Didasari dengan keprihatinan tersebut diawal tahun 2011 maka
Saparwadi seorang Pegawai Negeri Sipil yang bertugas di Puskesmas Sedau
mengajak tokoh masyarakat setempat untuk menemukan solusi dari permasalahan
tersebut, setelah beberapa kali
musyawarah dan diskusi maka disepakati sebuah langkah menjalankan
program yang mereka beri nama “Pisang Sehat Beriuk
Seger.” Sebuah ide kreatif yang melibatkan
seluruh masyarakat yang ada didusun tersebut, dengan membuat
kepengurusan dari tokoh masyarakat setempat.
Lalu apa sebenarnya yang dilakukan melalui program ini?
Saparwadi selaku penggagas menjelaskan bahwa melalui program “Pisang Sehat
Beriuk Seger” itu masyarakat didusun Selen Aik diwajibkan untuk menanam pohon
pisang dipekarangan rumah mereka masing-masing yang nantinya sesudah pisang
tersebut berbuah maka hasilnya diserahkan kepada pengurus yang saat itu
dikomandoi oleh Miratha yang juga
menjabat sebagai Kepala Dusun, masyarakat hanya cukup menanam sekali karena
pisang merupakan tanaman yang cepat berkembang biak dengan menumbuhkan
tunas-tunas lain dengan sendirinya, setelah itu kemudian hasil penjualan pisang
yang diserakan oleh warga tersebut yang dijadikan biaya melahirkan bagi ibu-ibu
hamil baik biaya dipolindes atau Puskesmas maupun biaya transportasinya. Bukan
itu saja namun biaya lainnya seperti sabun bayi, bedak, minyak telon dan
lainnya juga diberikan dari hasil penjualan pisang yang di kelola oleh
pengurus.
Untuk tertib administrasi pihak pengurus juga membuatkan
kartu tanda pengenal untuk setiap anggota, dan juga pengurus menjalin kerjasama
dengan pihak Puskesmas Sedau sehingga warga yang berobat kesana dengan
menunjukkan kartu tanda anggota maka tidak dikenai biaya karena pengurus
nantinya akan membayar ke Puskesmas juga dari hasil penjualan pisang tersebut.
Setelah berjalan kurang lebih 3 tahun maka saat ini kebiasaan
ibu melahirkan ke dukun didusun Selen Aik bisa ditekan dan masyarakat disana
juga sekarang sudah tidak enggan untuk berobat kepuskesmas, karena disamping
sudah merasakan manfaat jika berobat kepuskesmas disamping akan lebih cepat sembuh juga masyarakat tidak
dikenakan biaya berobat, hanya cukup dengan menunjukkan kartu tanda anggota
dari program Pisang Sehat Beriuk Seger.
Untuk memulai dan melaksanakan ide ini bukannya tampa
hambatan namun butuh waktu dan tenaga serta pemikiran dari pihak pengurus yang
dibantu oleh petugas Puskesmas Sedau untuk mensosialisakan dan menyadarkan
masyarakat, dimulai dari membujuk masyarakat agar mau menanam pohon pisang
dipekarangannya masing-masing sampai memberikan pengertian arti pentingnya
bantuan petugas kesehatan saat melahirkan maupun sakit hingga merubah kebiasaan
masyarakat selama ini yang setiap kali sakit ataupun melahirkan selau pergi
kedukun, hal itu ditegaskan oleh Miratha Kepala Dusun Selen Aik, dia juga mengharapkan
perhatian lebih dari pemerintah untuk kondisi dusun yang dia pimpin karena
lokasi dusun Selen Aik yang terpencil
dengan akses jalan yang tidak memadai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar