Ngurisan adalah memotong rambut bayi untuk pertama kali dan
biasanya dilaksanakan pada perayaan hari besar Islam, salah satunya pada saat
perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW. Ngurisan sudah menjadi sebuah radisi
dikalangan Muslim Pulau Lombok, seperti yang terlihat saat perayaan
Maulid Nabi Muhammad SAW yang diadakan di Masjid Darul Falah Dusun Lendang Re
Desa Sembung Kecamatan Narmada pada Rabu, 21 Januari 2014.
Tampak puluhan anak-anak yang berumur rata-rata dibawah 1
tahun digendong oleh orang tua masing-masing menaiki Masjid Darul Falah tempat
acara ngurisan dilangsungkan sebagai salah satu bagian dari acara peringatan
Maulid Nabi, satu persatu anak-anak tersebut dipotong rambutnya secara
bergilirin oleh para Tuan Guru dan tamu undangan lainnya dengan diiringi oleh
lantunan sholawat berzanji.
Saat uraian hikmah Maulid yang disampaikan oleh TGH Muammar
Arafat, SH. MH, beliau menyebutkan bahwa tradisi ngurisan saat perayaan maulid
harus dipertahankan karena budaya seperti ini tidak bertentangan dengan syariat
Islam, bahkan akan mendatangkan kebaikan bagi anak-anak yang merupakan generasi
penerus dikemudian hari, Tuan Guru pengasuh Ponpes Darul Falah Pagutan dan tokoh muda NU NTB itu melanjutkan,
“memotong rambut anak saat perayaan
Maulid adalah sekedar simbol namun yang lebih penting adalah doa dari para tuan
guru dan alim ulama serta para tamu undangan agar kelak anak tersebut menjadi
anaka sholeh yang berbakti kepada orang tua.
Sementara itu Sulaiman 27 tahun salah seorang Bapak dari
anak yang dikuris merasa lega dan bahagia karena anak laki-laki pertamanya bisa
mengikuti acara ngurisan saat perayaan Maulid tahun ini, sambil menggendong
buah hatinya dia terus melantunkan sholawat disaat tamu undangan satu persatu
memotong rambut ananknya sambil tidak lupa mengabadikan kejadian tersebut
dengan kamera Handphone yang dipegangnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar