Senyum sumringah dan muka berseri-seri menghiasi wajah
Mahrup dipagi menjelang siang pada Kamis 30 Januari 2014 karena petani berusia 43 tahun asal Dusun Kebon
Belek Desa Mekar Sari Kecamatan Narmada tersebut sedang memanen padi
disawahnya, yang sedikit berbeda pada panen kali ini dia menggunakan Motor
mesin pemanen yang dia sewa dari seorang pemilik Motor Mesin Pemanen asal
Kecamatan Gunung Sari.
Menurut Mahrup, “Kalau dulu saat panen tiba banyak sekali
warga yang ikut menjadi buruh tani, dengan imbalan 12 kg padi disetiap kwintal
yang bisa dikumpulkan saat panen, warga beramai-ramai datang membantu proses
pemanenan padi, tapi sekarang sudah jarang sekali warga yang mau ikut memanen
atau Ngerampek dalam bahasa Sasak,
sehingga saya putuskan untuk memakai mesin pemanen ini dan Alhamdulillah
hasilnya memuaskan.”
Sementara itu pemilik kendaraan Marzuki menjelaskan ada banyak
keuntungan bagi petani jika memanen padinya dengan menggunakan motor pemanen,
diantaranya akan lebih hemat biaya, waktu dan tenaga, jika dibandingkan dengan
pemanen padi secara manual dengan menggunakan tenaga lebih dari 10 orang bisa
memakan waktu 2 hari perhektar tapi
kalau pakai Motor ini hanya butuh 4 jam untuk setiap hektar sawah dengan sewa
Rp. 40.000 perkwintal padi yang dihasilkan, jelas akan lebih hemat dan
menguntungkan terang pria asal Kecamatan Gunung Sari tersebut.
Karena penggunaan motor pemanen baru pertama kalinya
disekitar wilayah itu maka hal tersebut berhasil menyita perhatian beberapa
orang petani lainnya dan saat itu juga langsung memesan jika sudah selse disini
supaya langsung pindah kesawah milik mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar