SELAMAT DATANG DI BLOG KAMPUNG MEDIA NARMADA SEMOGA INFORMASI INI BERMANFAAT

Sabtu, 17 Mei 2014

Pisang Sehat Beriuk Seger

KM Narmada; Berawal dari keprihatinan seorang petugas kesehatan Puskesmas Sedau Kecamatan Narmada terhadap kebiasaan masyarakat  yang melahirkan ke dukun yang dapat beresiko terhadap kematian bayi dan ibu saat melahirkan disebuah dusun didesa Sedau Kecamatan Narmada yaitu Dusun Selen Aik disebabkan karena  jauhnya lokasi dusun tersebut dari Polindes maupun Puskesmas.
Dusun Selen Aik merupakan sebuah Dusun Didesa Sedau Kecamatan Narmada dengan 215 Kepala Keluarga yang jaraknya 3 KM dari Kantor Desa dan Polindes setempat dengan jalan tanah berlubang yang sisi sepanjang jalan banyak jurang dan lembah sehingga untuk mengakses dusun tersebut sangatlah sulit, faktor inilah yang membuat ibu-ibu disana sangat enggan untuk melahirkan di Polindes dengan pertolongan Bidan maupun jika masyarakat disana sakit kadang tidak mau pergi ke Puskesmas,  disamping jauh dan jalannya rusak mereka juga beranggapan kalau melahirkan atau berobat dipuskesmas maka biayanya mahal, ditambah lagi sulitnya tranfortasi.

Didasari dengan keprihatinan tersebut diawal tahun 2011 maka Saparwadi seorang Pegawai Negeri Sipil yang bertugas di Puskesmas Sedau mengajak tokoh masyarakat setempat untuk menemukan solusi dari permasalahan tersebut, setelah beberapa kali  musyawarah dan diskusi maka disepakati sebuah langkah menjalankan program yang mereka beri nama “Pisang Sehat Beriuk Seger.” Sebuah ide kreatif yang melibatkan  seluruh masyarakat yang ada didusun tersebut, dengan membuat kepengurusan dari tokoh masyarakat setempat.
Lalu apa sebenarnya yang dilakukan melalui program ini? Saparwadi selaku penggagas menjelaskan bahwa melalui program “Pisang Sehat Beriuk Seger” itu masyarakat didusun Selen Aik diwajibkan untuk menanam pohon pisang dipekarangan rumah mereka masing-masing yang nantinya sesudah pisang tersebut berbuah maka hasilnya diserahkan kepada pengurus yang saat itu dikomandoi oleh Miratha  yang juga menjabat sebagai Kepala Dusun, masyarakat hanya cukup menanam sekali karena pisang merupakan tanaman yang cepat berkembang biak dengan menumbuhkan tunas-tunas lain dengan sendirinya, setelah itu kemudian hasil penjualan pisang yang diserakan oleh warga tersebut yang dijadikan biaya melahirkan bagi ibu-ibu hamil baik biaya dipolindes atau Puskesmas maupun biaya transportasinya. Bukan itu saja namun biaya lainnya seperti sabun bayi, bedak, minyak telon dan lainnya juga diberikan dari hasil penjualan pisang yang di kelola oleh pengurus.
Untuk tertib administrasi pihak pengurus juga membuatkan kartu tanda pengenal untuk setiap anggota, dan juga pengurus menjalin kerjasama dengan pihak Puskesmas Sedau sehingga warga yang berobat kesana dengan menunjukkan kartu tanda anggota maka tidak dikenai biaya karena pengurus nantinya akan membayar ke Puskesmas juga dari hasil penjualan pisang tersebut.
Setelah berjalan kurang lebih 3 tahun maka saat ini kebiasaan ibu melahirkan ke dukun didusun Selen Aik bisa ditekan dan masyarakat disana juga sekarang sudah tidak enggan untuk berobat kepuskesmas, karena disamping sudah merasakan manfaat jika berobat kepuskesmas disamping  akan lebih cepat sembuh juga masyarakat tidak dikenakan biaya berobat, hanya cukup dengan menunjukkan kartu tanda anggota dari program Pisang Sehat Beriuk Seger

Untuk memulai dan melaksanakan ide ini bukannya tampa hambatan namun butuh waktu dan tenaga serta pemikiran dari pihak pengurus yang dibantu oleh petugas Puskesmas Sedau untuk mensosialisakan dan menyadarkan masyarakat, dimulai dari membujuk masyarakat agar mau menanam pohon pisang dipekarangannya masing-masing sampai memberikan pengertian arti pentingnya bantuan petugas kesehatan saat melahirkan maupun sakit hingga merubah kebiasaan masyarakat selama ini yang setiap kali sakit ataupun melahirkan selau pergi kedukun, hal itu ditegaskan oleh Miratha Kepala Dusun Selen Aik, dia juga mengharapkan perhatian lebih dari pemerintah untuk kondisi dusun yang dia pimpin karena lokasi dusun Selen Aik yang terpencil  dengan akses jalan yang tidak memadai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar