Narmada KM, Profesi
tukang tambal ban laki-laki sudah biasa, namun tukang tambal ban
perempuan ini baru luar biasa. Jika Anda melewati ruas jalan Sweta
jurusan menuju Narmada tepatnya didepan masjid sweta, Anda akan
menemukan seorang perempuan tangguh yang berprofesi sebagai tukang
tambal ban, perempuan paruh baya yang biasa dipanggil inak Sibah,
Suaminya yang sakit ditambah ekonomi keluarga yang morat-marit,
memaksanya jadi tukang tambal ban. Sudah 3 tahun ini ia melakoni
profesinya dengan penuh rasa sabar.
Perempuan
murah senyum ini dengan sangat cekatan melepas ban sepeda motor. Jari
tangannya yang lentik itu tak mengurangi kecekatannya mencari lobang
bocor di sebuah ember berisi air. Setelah mengetahui letak bocornya,
ia menambal ban itu, dan memasangnya kembali.
Dengan
senyum sumringah, ia menerima uang jasa dari pelanggannya yang satu
buah motor sekali tambal dengan tarif hanya Rp. 7000. Selanjutnya,
dan disela sela pekerjaanya sebagai tambal ban, dia masih
menyempatkan diri
mengurus anaknya yang masih berumur 3.5 tahun jika
tidak ada pelanggan.ketika ditanya penghasilannya sehari berapa?
dengan lugas ibu tiga anak itu menjawab "tidak tentu pak, kadang
kalau rame bisa dapet Rp. 50.000 tapi kalu sepi paling dapat Rp.
15.000."Saya bingung mau kerja apa pak, lanjut inak sibah dengan
logat sasaknya. Saya kan, cuma tamatan SD yang tak punya keahlian
apa-apa. Saya pilih meneruskan pekerjaan suami. Kalau cuma nambal ban
sih, saya bisa.Sebelum suami sakit saya sudah biasa menunggui dia
kerja," papar inak Sibah.
Sebenarnya
sang suami tak tega istrinya jadi tukang tambal ban. Namun, tak ada
pilihan lain. karena bagi perempuan tangguh ini tak masalah kerja apa
pun, yang penting halal, karena dia bertekad selain suaminya harus
sembuh, anak-anaknya mesti tetap sekolah. sungguh luar biasa
perempuan yang satu ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar