SELAMAT DATANG DI BLOG KAMPUNG MEDIA NARMADA SEMOGA INFORMASI INI BERMANFAAT

Selasa, 07 Januari 2014

Insfirator Jamur Tiram dari Keru

Negara ini sangat kaya dan daerah kita ini punya berbagai sumber daya alam yang bisa dikembangkan untuk meningkatkan taraf perekonomian masyarakat,seperti apa yang dilakukan oleh Habib Ali salah seorang warga Dusun Keru Desa Keru Kecamatan Narmada Lombok Barat, pria keturunan Arab ini sudah setahun lamanya menggeluti budidaya Jamur Tiram dan dari hasil tersebut Bapak empat orang anak ini bisa menyekolahkan anak-anaknya sampai keluar daerah.
Berawal dari pertemuannya dengan seorang teman lama yang lebih dulu menggeluti usaha Jamur Tiram maka itu yang menginsfirasi Habib Ali untuk ikut berkecimpung memulai usaha ini meskipun pada saat itu masih dalam tahap pemeliharaannya saja dengan membeli baglog yaitu media tumbuhnya jamur tiram dari pengusaha jamur tiram lainnya, namun setelah setahun menjalaninya, saat ini Habib sudah bisa memproduksi Baglog sendiri.

"Usaha Budidaya jamur Tiram tidak membutuhkan modah besar dan lahan yang luas oleh karena itu usaha ini bisa dilakukan dirumah dengan memanfaatkan pekarangan kosong dengan membuat gudang sederhana dari bambu berukuran 5 X 7 M2 dan itu sudah bisa menampung sekitar 2000 buah baglog dan 1 banglog bisa menghsilkan 1 Kg jamur selama masa panen" jelas Pria keturunan Arab Melayu tersebut. "dan untuk para pemula yang ingin menggeluti usaha ini bisa memulai dengan hanya menyiapkan gudang, sementara baglong-nya bisa dibeli dari para petani produksi baglog yang harganya perbaglog yang siap panen sekitar Rp 4000." lanjut Habib Ali menjelaskan.
Dalam menjalankan usaha, kini Habib mempekerjakan tiga orang karyawan yang setiap hari membantunya, dengan sebuah gudang budidaya dan satu gudang untuk produksi baglog Habib Ali setiap harinya bisa menghasilkan 10-15 Kg jamur tiram setiap harinya selama masa panen dengan harga Rp 17.500 ditingkat pengepul, dan untuk pemasarannya beliau tidak pernah repot karena setiap hari para pengepul langsung datang mengambilnya, bahkan hasil produksinya selama ini masih kurang dengan permintaamn pasar karena minat konsumen masih sangat tinggi terhadap Jamur Tiram.
Pria setengah baya berpenampilan sederhana dan juga lulusan Hadramaut Yaman itu berkeinginan bisa menginsfirasi banyak orang untuk  mau ikut membudidayakan Jamur Tiram karena disamping peluangnya besar dan keuntungan jelas juga bisa membuka lapangan pekerjaan bagi para pemuda sekitarnya.

3 komentar:

  1. Kurang pas infonya mas broo tolong di re cek n biar tidak salah

    BalasHapus
    Balasan
    1. bisa diperinci letak kekurang pasan-nya biar bs diperbaiki

      Hapus
  2. To : abdul satar
    Kalau boleh tau baglognya ukuran berapa hingga menghasilkan jamur 1 kg / log. Dan dalam 2000 log apa betul menghasilkan jamur 10-15 kg per hari? Tolong di re cek ulang.. agar informasi yg sampai di masyarakat jelas....tq

    BalasHapus