SELAMAT DATANG DI BLOG KAMPUNG MEDIA NARMADA SEMOGA INFORMASI INI BERMANFAAT

Kamis, 29 Desember 2011

NU KOTA MATARAM GELAR ACARA NGOBROL BARENG GUSMUS


KM Narmada, Selasa 27 Desember 2011, bertempat di kantor Walikota Mataram pengurus NU Kota Mataram menggelar acara ngobrol bareng bersama wakil ketua ra’is syuriah NU KH. Mustofa Bisri. Dalam acara tersebut, GUSMUS memberikan tausyah tentang pluralisme dan kebangsaan yang di pandu langsung oleh ketua tanfidziyah NU Kota Mataram Bapak Fairuzzabadi, SH alias Abu Macel .
Mengawali tausyahnya GUSMUS memberikan komentar tentang acara tersebut, “Obrol Bareng GUSMUS” panitia tampaknya tidak mau ambil pusing masalah tema, tidak seperti di perguruan tinggi yang seringkali pusing dalam menentukan tema, karena biasanya panjang-panjang dan terkadang sulit  di pahami komentarnya.
Dalam tausyahnya GUSMUS banyak membahas tentang bagaimana umat Islam harus bisa memposisikan diri di tengah kehidupan bermasyaraat, karena umat Islam sebagai umat mayoritaslah yang harus bertanggungjawab terhadap semua ketimpangan yang terjadi di negeri ini. Sebaliknya kalau Negara ini di kenang karena prilakunya yang baik dan ramah, maka yang paling pertama disebut adalah umat Islam Islam Indonesia.
Yang membuat GUSMUS merasa miris adalah belakangan ini di beberapa tempat umat Islam begitu bersemangat untuk membangun masjid, umat Islam seakan bersaing dalam membangun masjid yang megah dan Indah, tetapi sayangnya keberadaan masjid yang megah tersebut tidak diikuti dengan meningkatnya jamaah yang melakukan sholat berjamaah dimasjid tersebut. Lebih jauh beliau menjelaskan umat Islam sekarang ini cukup gemar mengikuti pengajian, tetapi sayangnya prilakunya tidak mengalami perubahan, yang suka ngumpat masih tetap ngumpat, yang suka korupsi semakin menjadi-jadi, yang suka melecehkan istri masih tetap melecehkan istri, yang suka mencuri masih tetap suka mencuri, dan sebagainya.
Islam selalu menjadi kebanggaan kita, tapi pernahkah kita melakukan sesuatu atau berbuat sesuatu yang membanggakan Islam. Kita seringkali berpikir bagaimana kita menyenangkan diri kita sendiri meskipun terkadang kita mengesampingkan hak-hak orang lain. Prilaku ini seakan begitu melekat pada sebagaian besar umat islam, lantas apa yang salah dengan umat Islam ?
Untuk menjawab semua permasalahan tersebut, GUSMUS mengajak peserta dialog selaku umat Islam untuk kembali pada ajaran Islam syaria’at kanjeng Nabi, dengan berpegang teguh pada Al-Qur’an dan Al-Hadits. Dengan cara mempelajari Al-Qur’an dan Hadits, memahami maksud dan maknanya serta mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. 
Sebagai penutup acara ngobrol bareng ini, KH Mustofa Bisri di daulat untuk membacakan satu buah puisi yang menggambarkan bobroknya moral masyarakat Indonesia yang cenderung menghalalkan segala cara agar kepentingan pribadinya tercapai. Diakhir pembacaan puisi tersebut GUSMUS langsung mendapatkan aplaus dari semua peserta yang hadir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar